JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN - Modul 1.4 Budaya Positif

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

Andika Eka Prasetya, S.H. - SMP Fransiskus Tanjungkarang
Calon Guru Penggerak Angkatan 9
Kota Bandar Lampung 





Salam dan Bahagia

Jurnal refleksi dwi mingguan ini dibuat untuk melengkapi salah satu tugas calon guru penggerak. Sebagai calon guru penggerak saya akan merefleksikan  seluruh rangkaian kegiatan selama mempelajari modul 1.4 yaitu tentang budaya positif.

Refleksi pada modul ini, saya menggunakan model 1 yaitu model 4F yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. Berikut adalah hasil refleksi yang telah saya lakukan.

1. Fact (Peristiwa)

Kegiatan modul 1.4 ini dimulai pada tanggal 29 September 2023 yaitu Mulai dari diri, kegiatan ini dilakukan secara mandiri. Materinya sangat banyak yaitu disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal, Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi, Keyakinan Kelas, Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas, Restitusi ,Lima Posisi Kontrol, Restitusi - Segitiga Restitusi. Masuk pada kegiatan eksplorasi konsep pada forum diskusi. CGP diharapkan memahami konsep budaya positif dan saling berdiskusi dengan CGP lain, saling memberi umpan balik. Kemudian di ruang kolaborasi, melalui daring fasilitator membimbing dan mendampingi kami untuk diskusi dalam kelompok kecil. Saya berada pada kelompok 2, dengan dua orang teman lainnya. Masalah yang dibahas adalah empat kasus masalah murid di sekolah dan kami menjawab pertanyaan-pertayaan sehubungan dengan kasus yang terjadi yang dihubungkan dengan materi dalam budaya positif. Daring berikutnya, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kemudian kelompok lain menanggapi dan memberikan umpan balik. Singkat cerita, kegiatan Elaborasi pemahaman bersama instruktur secara daring. Instruktur menjelaskan secara jelas materi budaya positif sehingga materi itu makin dipahami oleh CGP. 

Hal baik yang dialami dalam pembelajaran modul 1.4, saya memahami materi tentang budaya positif dan langsung menerapkan segitiga restitusi dalam menangani kasus siswa. Hambatan yang saya temui masih sama seperti di jurnal sebelumnya, yaitu pembagian waktu antara tugas pokok dan CGP, namun meski begitu saya berusaha untuk mengerjakan tugas-tugas dan mengumpulkannya tepat waktu.


2. Feelings (Perasaan)

Selama pembelajaran berlangsung, saya merasa senang dan tertarik karena materinya sangat bagus dan dekat sekali dengan tugas saya sebagai seorang guru. Dengan berdiskusi kelompok, saya semakin paham mengenai materi budaya positif.
Sangat bersyukur bisa mengikuti Pelatihan Guru Penggerak ini, karena dengan demikian tahu tentang budaya positif ini. Ilmu yang sangat berharga bagi saya sebagai modal baru dalam mendidik murid di sekolah dan juga mendidik anak saya di rumah.


3. Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran yang dapat saya petik dari kegiatan modul 1.4 ini adalah mengetahui bahwa untuk menciptakan budaya positif di sekolah sangat dituntut kolaborasi, kekompakan, serta keselarasan dari semua pihak di sekolah. Budaya Positif tidak dapat diciptakan oleh satu orang saja, harus ada kerja sama dari semua pihak di sekolah termasuk orang tua siswa dan masyarakat. Kerja sama yang baik dari semua unsur akan memudahkan terciptanya budaya positif dan juga terbentuknya Profil Pelajar Pancasila di kalangan murid. Penerapan posisi kontrol juga menjadi perhatian bagi saya yang dulu memposisikan diri pada posisi control pemantau dan penghukum, sekarang belajar berada di posisi control manajer dalam penyelesaian permasalahan murid dengan menerapkan segitiga restitusi.



4. Future (Penerapan)

Saya akan menerapkan ilmu budaya positif ini di sekolah. Agar tercapainya rencana ini, materinya harus diimbaskan kepada teman sejawat di sekolah, karena untuk mewujudkan budaya positif tidak dapat dilakukan oleh satu orang saja. Pengimbasan ini sangat penting agar tercipta kerjasama yang baik dengan seluruh warga sekolah, yang tentunya lebih memudahkan saya sebagai calon guru penggerak dalam menerapkan budaya positif ini di sekolah. Semoga dalam penerapannya selalu diberi kemudahan oleh Tuhan. Perubahan yang dirasakan adalah merasa harus tergerak, bergerak dan menggerakkan orang-orang yang ada di sekitar untuk segera mengetahui dan menerapkan praktik baik ini. 

Hal yang akan dilakukan untuk melakukan perubahan positif ini dengan lebih memperhatikan kebutuhan peserta didik, menggunakan posisi kontrol sebagai manajer dalam menangani kasus siswa, menerapkan segitiga restitusi dan selalu menganalisis secara reflektif dan kritis penerapan budaya positif di sekolah dengan berkolaborasi dengan warga sekolah dan berbagai pemangku kepentingan, meskipun hal tersebut memerlukan waktu yang tidak sebentar. Tetapi, kita harus bergerak menuju perubahan yang lebih baik.


Gambar Ruang Kolaborasi Modul 1.4


Sekian dan Terima Kasih, Salam Guru Penggerak, Salam Guru Hebat



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP

PRINSIP PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN SUKU, AGAMA, RAS, DAN ANTARGOLONGAN (SARA) DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

BENTUK – BENTUK SEMANGAT DAN KOMITMEN KEBANGSAAN YANG DITUNJUKKAN PENDIRI NEGARA.